Salah
satu indikator majunya suatu daerah adalah
keberadaan
lembaga keuangan/bank.
Anda
setuju akan hal itu?
Bila anda setuju, dan dikaitkan dengan perjalanan sejarah
kota Pontianak. Sepertinya kita yang ada di kota Pontianak bisa sedikit berbangga.
Karena apa? Karena keberadaan kantor De Javasche Bank (DJB) di Pontianak ini merupakan kantor cabang DJB pertama yang
ada di Pulau Kalimantan.
Keberadaan kantor De Javasche Bank ini tentunya merupakan salah satu bukti
kemajuan ekonomi. Dan begitu strategisnya keberadaan Kota Pontianak, di awal abad sembilan belas. Namun akan hal tersebut bukan
pula kita hanya sekedar bernostalgia akan masa yang lalu. Karena yang
terpenting bagaimana sekarang kita bisa menjadi lebih baik lagi.
Kantor
De Javasche Bank Cabang Pontianak
dibuka pada tanggal 1 April 1906. Pada saat dilaksanakannya Oktroi kedelapan atau oktroi DJB terakhir hingga berlakunya DJB Wet.
(Oktroi merupakan ketentuan dan pedoman
bagi DJB dalam menjalankan usahanya).
Sebagai kantor cabang DJB kesembilan dari seluruh kantor cabang
yang ada wilayah Hindia Belanda. Kantor cabang sebelumnya telah ada di Semarang, Surabaya, Padang, Makasar, Cirebon,
Solo, Pasuruan dan Yogyakarta.
Berada di Jalan Larivepark , kini
Jalan Rahadi Usman. Bangunan kantor menghadap
kearah utara, kearah sungai Kapuas. Berdasarkan Platte Grond Van de
Hoofdplaats Pontianak, 1 Maart 1934
(peta Pontianak 1934). Di sisi sebelah
kanan (timur) kantor DJB
ini terdapat Residentie
Kantoor/Kantor Resident, Kantoor Gew
Secretaris/Kantor Sekertaris Resident. Pada sisi sebelah kiri (barat)
terdapat Post Telegraf Kantoor/Kantor Pos-Telegraph.
Dan di depannya terdapat Tennisvelden/ Lapangan Tenis.
Pada bagian belakang bangunan kantor
DJB terdapat rumah dinas pemimpin
cabang. Sedang dua pejabat bank lainnya, yakni wakil pemimpin cabang, menempati
rumah di jalan Heerenstraat No.5, kini jalan
Zainudin. Dan pejabat kuasa kas, menempati
rumah di Le Roeslerweg , kini (kemungkinan) sebagiannya masuk
jalan Sidas.
Kemudian, pada tanggal 22 April 1926 bangunan lama dibongkar. Berganti gedung baru
yang dibangun kembali oleh Biro Architect
en Ingineurs Bureau Hulswit Fermont ed Cuypers.
Pimpinan DJB
Pontianak yang pertama adalah J W
Kempen. Kemudian dig anti oleh JF Van Ron, W Rolles, PJW Noodwyn, EGonggrype
dst. Tercatat ada sebelas pimpinanDJB sebelum masa pendudukan Jepang.
Dan hingga saat ini tercatat ada 43 pimpinan yang telah bertugas di Kantor DJB
atau Kantor Bank Indonesia sekarang.
Bangunan dilokasi ini sendiri masih digunakan sebagai kantor Bank
Indonesia. Sebelum di pindahkan ke gedung baru di jalan Ahmad Yani nomor 2 mulai pada 26 Januari 2011. Sekarang gedung bangunan ini untuk sementara
dimanfaatkan untuk pelatihan/ incubator bisnis. Sambil menunggu kebijakan
selanjutnya.
Sebagai salah satu bangunan dengan sejarah
yang panjang. Salah satu bukti kemajuan ekonomi dan begitu strategisnya
keberadaan Kota Pontianak. Tentunya merawat dan menjaga keberadaaan bangunan
ini menjadi salah satu tanggung jawab kita semua sebagai generasi. Dimuat di Borneo Tribune, Rabu, 14 November 2012