Ada empat nisan berlambang salib yang berdiri
sejajaar. Identitas siapa yang
dimakamkan tertulis di batu pualam putih besar. Rimbunan pohon, memberi nuansa
hening senyap disekitaran empat makam itu.
Juga di sekitaran makam-makam lainnya.
Empat deret nisan
itu merupakan salah satu deretan batu-batu nisan yang terdapat di kompleks
pemakaman katolik (keerkoff) di Pontianak. Dahulu lokasinya disebelah
selatan tangsi militer dan lahan kosong yang kemudian menjadi lapangan kebon
sajoek (kini stadion PSP). Tepat di samping kompleks SMP zuster. Lokasinya
terdapat di jalan A R Hakim (dahulu bernama Francis
weg), dan jalan R A Kartini (keerkoof
weg).
Kata Keerkoff
sendiri merupakan sebutan untuk tempat pemakaman dalam bahasa Belanda. Sama
dengan istilah Sentiong dalam bahasa Cina. Belum terdapat data yang menjelaskan secara rinci tanggal
serta tahun kapan pertama kali pemakaman ini di gunakan. Yang jelas pemakaman
ini telah ada sejak zaman pemerintahan
Hindia Belanda ada di Pontianak.
Terdapat sejumlah makam
pekuburan Katolik dan makam pekuburan umum di keerkoff ini. Keberadaannya seolah juga menjadi saksi bisu keberadaan
Bruder van Huijbergen dalam menjalankan misinya di Kalimantan Barat. Dan juga
menjadi saksi bisu sejarah keberadaan pemerintahan Hindia Belanda di Pontianak.
[dimuat di
Borneo Tribune, Sabtu,3 November 2012]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar